Spentidu no Tomodachi

| Selasa, 18 November 2014

Nah, satu lagi drama milik SMP 32 Makassar. Drama ini dibuat untuk memenuhi nilai seni budaya. Drama ini beranggotakan 5 orang. Drama ini sama dengan drama selanjutnya, memiliki bahasa campuran *doyan bener :v * Drama ini memiliki berbagai macam bahasa, bahasa indonesia, bahasa daerah (termasuk makassar, bugis), bahasa alay, bahasa inggris. Dan, silahkan dibaca jika penasaran. Kalo gak, baca saja xD *jtak

Spentidu no Tomodachi
Karya : St. Azizah Aulia Rahmah

Di sebuah sekolah yang bernama SMP 32 Makassar, terdapat 2 sahabat yang selalu bersama hingga mereka kelas 3. Persahabatan mereka sangat kuat, dikarenakan mereka sudah bersahabat sejak kecil. Mereka adalah Rusniyanti dan Andi Saputra. Mereka berada di kelas 3.A. tapi tidak selamanya cerita persahabatan mereka baik-baik saja. Selalu saja ada pengacaunya dan seperti berusaha untuk menghancurkan persahabatan mereka. Seperti Cindy dan Ilham. Mereka adalah anak yang terkenal agak nakal, dan suka berkuasa di kelasnya. Mereka selalu mengganggu, menjahili, ataupun memerintah teman mereka seenaknya. Suatu hari, di sekolah, Cindy berjalan dengan ilham dan tidak sengaja uni menabrak Cindy.

Cindy    : aduh, (jatuh). Eh, punya mata ga sih? Jalan gak liat-liat. Mau cari masalah yah. (mendorong uni)
Uni       : eh, pegang-pegang lagi. Iuh, kamseupay. (sambil membersihkan bajunya). Kau ituh yang ga liat-liat. Kenapa? Sakit jatuh? Kasian deh loh.
Ilham   : apa ko bilang? Kamseupay? kau yang kamseupay. Sok lagi. Dasar Sonade’! udah miskin, nyolot lagi
Uni       : jaga yah omongan kalian.
Ilham   : Wah, ngajak berantem yah. (Rewa)
Uni       : apa? (rewa juga)
Putra    : sudah, ga usah berantem. Ga ada gunanya juga kali. Ibu guru juga udah datang. Yuk cabut (memberhentikan perkelahian)
Cindy    : hari ini, kau masih selamat yah. Tapi tunggu aja nanti pembalasan ku. (mengancam)
Uni       : terserah, mau mau mu :p
Putra    : sudah uni,tidak usah ladenin.

#Mereka pun berhenti berantem karena bel sudah berbunyi. Pada saat jam istirahat, julians datang menghampiri uni dan putra yang sedang kerja pr.
Julians : apa kau bikin semua nah?
Uni       : masa tidak liat, kerja PR lah
Julians : kau iya putra apa kau bikin?
Putra    : sama ji (cuek)
Julians : Uni, kenapa tidak istirahat ko.
Uni       : kerja pr ka anuh (marah)
Julians : Putra ayo pergi kantin. (putra diam). Ahahaha, ku tau mi kenapa tidak mau ko pergi kantin.
Uni       : hmm, mulai mi itu penyakit sottanya. Bisa diam kah, orang sibuk ini (getok Julians)
Julians : tidak mi uni,tidak sotta meka. Ku tau ki memang,pasti mau ko diet toh uni. :D (tertawa)
Uni       : (getok Julians lagi) sudah 2 kali saya getok kau, masih mau saya getok?
Julians : kasarnya jadi cewek. (colek putra) Putra, yang sabar nah hadapi cewek begini. Memang sekarang cewek begitu kebanyakan. Betah mu itu berteman sama dia.
Uni       :wets, menghina ceritanya ini? Dan sudah berapa kali kau sotta? Kau itu,jadi cowok jangan banyak cerewet, kayak cewek saja.
Putra    : sudah mi uni, kau juga sama ji cerewet mu. Diam saja.
Julians : nah, putra saja tidak marah. :D
Uni       : bodonya ini orang satu, kalo putra bilang begitu berarti marah mi.
Julians : tidak ji, putra toh. (putra diam)
Uni       : putra saja tidak bicara-bicara.
Julians : bilang meko bedeng itu iya putra.
Putra    : iya.
Julians : pintar. Aheheheh
Uni       : 1  pertanyaan ku, ngidam apa mama mu kenapa kau cerewet sekali.
Julians : kitty swear, gitty swear, banana chery strowbery swear. Hebat toh mama ku, buah-buahan na makan :D
Uni       : sudah mi, pergi-pergi meko. Sotta mi, cerewet mi, pendek lagi. Menganggu saja.
Julians : iya pale. Putra, nyontek ntar nah.
Putra    : iya.
Uni       : sana meko deh. (julians pergi)

#julians pun pergi meninggalkan uni dan putra. Pada saat jam pulang sekolah, di kelas, cindy dan ilham ditugaskan untuk piket sebelum pulang, tapi mereka tidak piket. Malah mereka menyuruh Julians dan Putra.
Cindy    : ilham. Kitalagi yang piket. Serasa malas piket. (pegang sapu)
Ilham   :betul, sama, saya juga. (pegang pel)
Cindy    :ilham, kau saja nah yang menyapu. Sekalian mengepel, capek ka. (sodorkan sapu)
Ilham   : tidak mau. Menyapu sendiri, dimana-mana cewek itu yang menyapu, mengepel, cowok duduk diam dirumah, atau main-main. (sodorkan sapu dan pel)
Cindy    : cerewetnya deh, ambil ini. Kau saja yang kerja ini. Masa tega sama cewek, kalau mama mu capek, masa tetap kau suruh menyapu. Kau tidak kasihan sama cewek cantik yang satu ini, yang manis, yang baik, yang selalu temani kau.
Ilham   : iuhh,, soknya. Kau juga cerewet, jangan merasa tidak cerewet. Dan kau tidak pernah jadi mama ku.
Cindy    : dimisalkan ji ilham. Ambil ki ini (kasi sapu dan pel)
Ilham   : tidak mau, kau yang pegang. (kasi sapu dan pel)
Cindy    : kau (kasi sapu dan pel)
Ilham   : kau (kasi sapu dan pel)
Cindy    : kau (kasi sapu dan pel)
Ilham   : kau (kasi sapu dan pel)
Cindy    : (pegang sapu dan pel)
Ilham   : (langsung rebut) ih,saya yang pegang ini.
Cindy    : ih, saya (ambil kembali)
Ilham   : saya
Cindy    : saya pi deh.
Ilham   : nah,pegang mi pale. Pintarnya (senyum, tertawa)
Cindy    : sialan, dikerjain lagi.
Ilham   : makanya jangan mau dikerjain hahahaha. Daripada kita yang menyapu, mending kita kasi saja julians sama putra.
Cindy    :bah (lalu datangi julians dan putra)
Cindy    :weh, apa kau bikin nah?
Julians :helloo, ga liat, mau ka pulang. Minggir,
Ilham   : ih,soknya. Tidak boleh pulang
Julians :sapa yah, kenal?
Cindy    :wah, mulai mi ini. Ilham hajar.
Ilham   : bah, mulai meko di’ sama saya.
Putra    : kenapa kah ini. Sudah mi jangan berkelahi.
Julians : dia duluan toh putra.
Ilham   : weh, kau putra. Menyapu ko nah, gantikan ka. Awas kalau tidak
Putra    : iya, sini mi.
Julians : ih, bodonya ini putra. Tidak mau jeka saya.
Putra    : biarmi. Kalau tidak mau, pulang mi saja duluan.
Cindy    : nah, gitu kek dari tadi. Ilham, ayo pulang. (pergi)
Julians : kenapa meko itu putra pendiam sekali, penurut sekali kalau di suruh sama ilham.
Putra    :biarmi, tidak baek jugaa kalau tidak di tolong orang.
Julians :aih,, tapi kau terlalu baek sama orang. Kenapa pendiam sekali kah. Pantesan uni ji teman mu.
Putra    : uni kah, teman dari kecil meka. Kau juga cerewet sekali.
Julians :ini sudah dari lahir putra.
Putra    : ini juga sudah dari lahir.
Julians : jadi mau ko ini menyapu.
Putra    : iya.
Julians : sebenarnya takut ko kah sama ilham dan cindy?
Putra    : tidak ji. Karena toh ilham sepupu ku.
Julians : oh to my to the god, oh my god :o (kaget)
Putra    : lebay. Sudah mi. Menyapu ka dulu, baru pulang ki. Kalau tidak mau bantu duduk saja.

#ternyata putra dan ilham saudara sepupu. Keesokan harinya, di kantin, ilham mencari masalah kepada putra dengan memberikan teh gelas yang rasanya asin, karena sudah di beri garam sebelumnya.
Ilham   : yo (mendatangi putra)
Putra    : oh kau, kenapa?
Ilham   : tidak ji.
Putra    : ouh,
Ilham   : anu eh, begini, mau ka minta maaf nah.
Putra    : karena?
Ilham   : because kemarin ku marah-marahi ko, ku suruh meko, ku pukul meko, dan lain-lain. Maaf ka nah.
Putra    : ouh iya, tidak apa-apa ji.
Ilham   : serius ko? Iya, sadar ka juga, lagian kan sepupu ki toh. Tetangga ki lagi. Kalau begitu ini pale teh gelas ku kasi ko, sebagai permintaan maaf ku (kasi teh gelas)
Putra    : (ambil) mekasih. (minum) (muntahkan)
Ilham   : hahahah, rasain ki itu, enak toh dikerjain. Jangan harap mau ka minta maaf sama kau :p Hahaha (pergi)

#setelah ilham puas mengerjai putra,uni dan julians pun datang.
Uni       : ih, kenapa ko putra? (duduk)
Putra    : tidak ji,
Julians : tadi ku liat ada ilham, na apai ko?
Uni       : iya, na apai ko tadi ilham?
Putra    : tidak ji, datang ji duduk baru crita-cerita.
Julians : tidak bohong jeko itu?
Putra    : tidak.
Uni       : tumbennya itu Ilham. Weh julians, belikan ka dulu pale minuman situ,
Julians : iuhh,, sapa lu? Nyuruh-nyuruh (nunjuk-nunjuk)
Uni       : deh sekkenya.
Julians : ih, ada pale minuman disini. Ku minum ki nah putra (ambil)
Putra    : ih,,, jangan ko (julians terlanjur minum)
Julians : (muntahkan air) :p apa ini, teh gelas ji ini? Kenapa asin?
Uni       : hahaha, makanya jadi orang jangan gegabah. Langsung ambil.
Putra    : ada garamnya itu julians, sudah memang mi di kasiki.
Julians : ih,, tidak enaknya. Pasti ilham kerjain ko toh.
Uni       : hahahaha, rakus sekali ko belah. (ketawa)
Putra    : tidak ji, bukan ji ilham, ku sengaja ji memang.
Julians : percaya pa itu sama kau. Aaaihh , tunggu meka ilham.

#Ternyata setelah dikerjain ilham, putra tetap saja diam, tetap saja sabar. Bahkan dia berbohong demi ilham agar ilham tidak mendapat masalah dengan julian dan uni. Tapi julians dan uni tau bahwa putra berbohong. Pada suatu hari, akan diadakan keindahan kelas. Setiap kelas wajib menghias kelas masing-masing. Semuanya sibuk, dan cindy berniat mengerjai uni dengan memberi lem di kursi uni duduk.
Ilham   : apa kau bikin cindy?
Cindy    : tidak ji, jangan meko ribut deh (taroh double tip di kursi banyak-banyak)
Ilham   : ada gunting mu?
Cindy    : ini (kasi gunting)
Ilham   : mau dibentuk apa ini? (gunting kertas)
Cindy    : semaumu, tunggu dulu nah. Uniii (berteriak)
Uni       : apa, tumben kau panggil ka.
Cindy    : sini ko dulu duduk samping ku (tunjuk bangku yang sudah di beri lem), bantu ka ini.
Uni       : (tarek kursi)
Putra    : (tiba-tiba panggil) uni,, sini ko dulu. (dari jauh)
Uni       : tunggu dulu, mau ku bantu cindy (tidak jadi duduk)
Julians : alah, sini moko iya, lebih penting ini.
Uni       : pergi ka dulu cindy nah, sebentar pi (pergi)
Cindy    : mdd, tidak jadi mie senk. (banting kursi)
Ilham   : kenapa ko kah?
Cindy    : tidak ji.

#rencana cindy gagal. Tiba-tiba putra dan julians datang dekat ilham duduk. Putra menyuruh julians untuk memasang kan hiasan di atas papan tulias
Putra    : julians, bisa ka minta tolong.
Julians : apa?
Putra    : taruh dulu ini di atas papan tulis.
Julians : ih, siapa ko, mulai meko suruh ka di’?
Putra    : bukan itu julians, kah tidak sampai ka.
Julians : saya lagi tidak sampai ka.
Ilham   : (tiba-tiba datang) wets,, kenapa ini nah? Ribut sekali. Rewa meko putra di’. Suruh-suruh orang.
Julians : ih, kenapa mi eh, keponya bukan maen. Sotta lagi.
Ilham   : ih,, kau itu, cowok cantiknya 9.A , paling cerewet lagi.
Putra    : ais, sudah, sesama cerewet jangan bilang cerewet.
Julians : kitty swear kitty swear banana chery strowbery swear. O to the pa to the le.
Ilham   : ih, apa kau bilang itu?
Putra    : terjemahan di bawah ini (tunjuk bawah)
Ilham   : soknya, rewa meko nah. (dorong putra)
Putra    : sudah mi. Intinya kau julians, pasang ki dulu ini. Gitu saja susah.
Cindy    : kenapa ko kah, malas ku dengar ki ribut. Tidak konsen kan menggunting weh.
Julians : (membuat o di tangan bundaran kecil) gini cukup?
Cindy    : (pukul kepala) uhhh,, patotoai
Julians : hahahah,
Ilham   : mau ko kasi pasang dimana kah itu?
Putra    : atas papan tulis.
Ilham   : sini saya pasang, (ambil kursi yang ada double tipnya dengan meja) (kursi diatas meja) (naik) (duduk di kursi)
Cindy    : ih, mana kursi disini tadi (tunjuk lantai)
Putra    : pinjam ji cindy, tuh na pake ilham.
Cindy    : ih, ilham. Turun ko sekarang.
Ilham   : apa deh, tunggu dulu. Pasang ki dulu.
Cindy    : mdd.

#ilham memasang hiasan di atas papan tulis. Ilham tidak ingin berdiri, malah dia ingin duduk. Makanya ilham ambil kursi. Tapi tiba-tiba sesuatu terjadi.
Ilham   : weh,weh weh, pindah ko mau ka loncat.
Cindy    : ih, jangan ko loncat. Jatuh ko.
Ilham   : (tidak bisa berdiri) ih, knapa ini, tidak bisa ka berdiri.
Julians : kenapa ko senk calleda. Jabenya, kursi ji lagi.
Ilham   : serius ka weh.
Putra    : kenapa ko? Turun meko saja.
Ilham   : serius ka, tahan ki dulu ini kursi, tidak bisa ka berdiri, kayak melengket.
Julians : balle mi senk.
Cindy    ; ih, ilham hati-hati ko. Jatuh ko nanti.
Putra    : turun meko saja sama kursinya.
Ilham   : bagaimana caranya?
Cindy    : ih, jangan putra, jatuh nanti ilham. (melihat ke ilham)
Julians : deh, kha berapa senti ji. Palingan tidak mati ji. Turun meko cepat deh. (dorong kursi) (kursi goyang-goyang)
Putra    : iyo, turun meko (dorong-dorong kursi)
Ilham   : iya iya, tunggu dulu. (langsung loncat) (jatuh bersama kursi) adehh,, sakitnyaa (berteriaak) (pegang kepala) (tiba-tiba pingsan)

#ilham tiba-tiba pingsan. Cindy, julians dan putra kaget. Lalu mereka segera membawa ilham ke UKS. Tapi terjadi pendarahan di kepala ilham. Makanya ilham dibawa ke RS. Ilham sudah 2 hari tidak sadarkan diri. Dan cindy merasa bersalah sekali. Uni, julians dan putra sering menjenguk ilham dan menemani cindy. Di RS, sepulang sekolah.
U.J.P    : ass, permisi
Cindy    : wass, masuk ki.
Putra    : kenapa tidak sekolah tadi cindy? Alfa ko tadi
Cindy    : ku jagai ilham.
Uni       : tumbennya mi senk, biasanya kalau sakit ilham, tidak ada jeko. Kenapa baru pi?
Julians : jangan begitu uni, memang musuhan ko, tapi tidak capek ko itu kah berkelahi teres, mending temenan ki semua.
Cindy    : iya uni, minta maaf ka nah. Terimakasih sudah mau temani kaa disini jenguk ilham.
Uni       : 1 ji pertanyaan ku. Kenapa ilham bisa jatuh?
Cindy    : begini. Sebelumnya minta maaf ka nah sama kalian semua. Kemarin-kemarin selalu ka jahat terutama sama uni dan putra. Mungkin balasannya mi ini karena sering ka kerjain ki semua (sedikit menangis)
Putra    : sudah mi, iya di maafkan jeko, karena tidak mati pi juga ilham.
Julians : andaikan mati mi, baru ko tidak dimaafkan.
Uni       : julians eh, sembarangnya na bilang. (pukul julians). Kau tau ki gara-gara apa ilham kenapa tidak bisa berdiri dari kursi baru jatuh sama kursi?
Cindy    : mau ka cerita, tapi minta maaf ka sebelumnya nah. Nanti kah kau marahi ka.
Putra    : tidak ji, apa kah?
Cindy    : waktunya menghias kelas ki, mau ka kerjain uni. Ku kasih lem banyak-banyak di kursinya uni, itu mi kenapa ku panggil ki uni. Tapi itu kursi di pake sama ilham. Mungkin balasannya mi ini tuhan.
Putra    : astagaaa, pantasan kenapa tidak bisa berdiri.
Cindy    : minta maaf ka, menyesal ka weh
Uni       : deh tega mu cindy. Sekarang kau tau mi balasannya toh. Ilham yang dapat ki.
Cindy    : iya, itu mi kenapa ka disini. Mau ka temani ilham. Mau ka minta maaf. Uni, minta maaf ka nah sama kau
Uni       : iya, ku maafkan jeko (pegang cindy). Yang sabar ko nah.
Julians : bah, na maafkan jeko itu ilham.
Putra    : nah, gitu ko kek dari kemarin cindy, baek-baek sama orang. Kan enak toh kalau banyak teman mu. Banyak yang peduli.
Cindy    : iya, maaf ka nah.
Uni       : tapi ada itu syaratnya.
Cindy    : iya, apa itu, terserah, mau jeka lakuin apa saja.
Julians : ih, uni eh. Mau ko apa ki anaknya orang.
Uni       : tidak berat ji syaratnya
Putra    : sudah mi uni, berarti tidak ikhlas ko itu maafkan orang.
Cindy    : biar mi, mau jeka. Apa syaratnya.
Uni       : edd, jangan dulu salah sangka weh. Syaratnya toh, kau harus jadi orang baek, tidak nakal, tidak jahil, dan yang terakhir, mau ko jadi teman ku, teman kita semua.
Cindy    : iya uni, mau ka. Janji ka bakal berubaah ka. Janji ka.
Julians : oh itu pale.
Uni       : kau pikir apakah?
Julians : aheheh
Putra    : bagus itu uni. Lebih bagus memang kalau temanan meki, lebih dari teman lagi iya.
Uni       : bah bah bah.
Cindy    : mekasih nah semua. Pasti senang ki ilham kalau begini. Ilham juga pasti berubah ji itu
Julians : bah
Putra    : weh, besok ultahnya ilham. Uni, julians, cindy, kumpul ki besok nah, disini mo. Rayakan ultahnya ilham baru doakan ki supaya cepat sembuh.
Cindy    : sip
Putra    : pulang meki pale ddulu nah. Sore mi. Kau juga cindy, pulang meko dulu itu.
Cindy    : sebentar pi saya, adapi kacenya ilham baru pulang ka.
Uni       : duluan ka pale nah. Bye

#julians, uni dan putra pun pulang karena sudah magrib. Keesokan harinya,di rumah sakit.
Julians : yo
Cindy    : ih datang meko? (melihat Julians uni dan putra)
Uni       : iya donk. Ada juga ku bawakan kado buat ilham. (menunjukkan kado)
Putra    : saya juga ada. Masa sepupu ku ultah tidak kubawakan apa-apa
Julians : saya juga ada donk.
Cindy    : mekasih nah sudah datang.
Putra    : cindy, bisa ka duduk di sampingnya ilham, sebentar ji.
Cindy    : oh, sini meko. Lama-lama juga boleh (pindah) (kasi kursi)
Putra    : ilham,,, cepat ko sadar nah. Karena kita semua ada disini mau rayakan ultahmu. Kita b4 semua sudah berteman. Pengen ka lihat ko bisa kumpul juga sama kita semua. (sedikit buka mata)
Julians : ih, ta’buka mi matanya ilham.
Cindy    : ih serius ko?
Uni       : iya tawwah. (ilham bangun)
Putra    : jand meko dulu terlalu banyak gerak
Julians : sandro ko kah putra? Satu kali ji bicara bangun mi ilham.
Uni       : SEMPAT-SEMPAT NAH.
Ilham   : pas ki toh bangun ku, hari ulang tahun ku lagi.
Cindy    : kenapa kau tau.
Ilham   : ku hitung dalam mimpi.
Cindy    : ilham, minta maaf ka nah.
Ilham   : soal apakah.
Uni       : nanti pi di cerita itu. Yang jelas sadar mi ilham.

Akhirnya ilham pun sadar dalam sakitnya , mereka pun bersahabat dan selalu bersama-sama mereka pun sadar bahwa bermusuhan itu tidak ada gunanya akhirnya mereka semua pun merayakan hari ulang tahun ilham bersama-sama di sebuah tempat dengan hati senang dan penuh rasa persahabatan merekapun bercanda bersama-sama. Saat lulus UN, mereka mendaftar di SMA yang sama. Itulah yang dikatakan indahnya persahabatan dimasa Putih Biru tepatnya di SMP 32 Makassar. END.


Noh, mungkin cuma segitu dramanya. Kurang atau kurang panjangnya, silahkan dimaafkan. Karena memang terlalu panjang dan kurang panjang *apa omong*. 

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲